"Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu"
Dan sayup musik itu memberiku kabar
tentang angan yang mudah terbakar
sesaat setelah desah esok terkapar
menyulut 'duhai' sambil mekar
"Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu"
'Bagaimana?'
gerai tanyaku bersahut
selepas ajak ku yang kalut
"Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin, menantikan tubuh itu"
Sampai senda angin menggugurkan
tawa-tawa yang sempat berhamburan
"Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu"
Lepas,
se-menit setelah musik ini tuntas
menuntunku agar keluar lekas
tanpa perlu menoleh kanan-kiri, bergegas
membibiri bayangmu yang kandas
Komentar
Posting Komentar